Dreamer!

Saturday 28 November 2015

Hai!

Hai. Sudah hampir seminggu kita tak saling sapa. Semenjak saat itu kita bertengkar hebat, aku sudah tidak tahu apa yang ku lakukan lagi setelah ini. Aku marah dengan diriku sendiri, aku kecewa. Aku tidak bisa mengambil keputusan. Aku hanya lelah menjalani hidup yang menurutku sangat tidaklah menyenangkan seperti dulu.
Aku sakit.
Aku bingung.
Aku bimbang.
Kecewa.
Marah.
Sama diri ini.
Maafkan aku yang hanya bisa mengadu yang semestinya tak ku adu itu. Aku egois. Maaf. Aku cuma ingin kau tahu, bahwa aku hanya sedang kecewa terhadap diriku sendiri. Tapi aku malah merusak semua-muanya. Sampai merusak hubungan kita. Yang harus berakhir ini.
Aku capek nangis. Aku capek buat ngeluh. Aku cuma bisa diam. Kosong. Hampa.
Aku mau marah tapi ga tahu harus marah ke siapa. Aku mau berteriak bahwa aku kecewa tapi tak pernah ada yang dengar.
Aku sakit saat kau mengucapkan kata-kata perpisahan itu. Aku sakit. Engga tahu sakitnya dimana. Yang jelas aku sakit.
Maafkan aku, maafkan aku, maaf.
Aku egois hanya inginkan mencintai kamu seutuhnya, tanpa ada yang lain. Aku hanya ingin dimilikimu, tapi aku terlalu egois hingga aku tahu kamu pasti terjerat cintaku yang terlalu kuat.
Ku kira aku bisa tanpa mu. Iya.
Tapi tidak sekarang, tidak saat ini.
Sekelebat bayanganmu selalu saja berlari-lari depan mataku. Memori-memori seakan-akan terekam kembali pada masa itu.
Aku sakit saat mengingatnya. Aku sedih saat ku rasa kita tak bisa bersama lagi.
Dan maafkan aku, kalau aku masih menangisimu lagi. Ku pikir 17 bulan bukan waktu yang cepat untuk melupakanmu. Butuh waktu lama kemungkinan, agar aku bisa lupa bahwa kita pernah bersama.
Dan maafkan aku, lagi. Kalau aku masih menyimpan rasa ini. Rasa yang pernah kau buat. Yang semestinya tak ku berikan seluruhnya untuk mu.
Aku tak menyesal mengenalmu. Kau memberikan ku banyak pelajaran yamg berarti. Walaupun ku tau, kamu belum sempat membuat ku bahagia seluruhnya.
Aku tak menganggap diriku bodoh, hanya untuk mengenalmu yang bahkan bukan siapa-siapa.
Terima kasih atas segala hal. Terima kasih pernah setia. Terima kasih pernah memberikan rasa sayang yang begitu dalam. Dan terima kasih atas pengguruan yang kau beri untukku. 
Aku masih sayang kamu.







I love you.

No comments:

Post a Comment