Dreamer!

Monday 29 September 2014

Jangan buat aku salah dalam memilihmu



Aku gatau harus apa. Apakah aku harus senang atau bahkan harus menangis. Aku terlalu memperjuangkan kamu, sedangkan kamu disana terlalu santai dengan perjuanganku. Aku mencintaimu, aku menyayangimu. Entah dari sisi mana lagi aku mencintaimu. Sering sekali aku bertanya pada diriku, apa yang bisa membuat aku selalu terpaku oleh mu. Fikiranku selalu tertuju padamu, selalu tentangmu.

Aku lebih memilih kamu dibanding dengan sahabat-sahabatku. Aku lebih memilih bertahan di kamu, dibandingkan harus melepasmu. Aku juga gatau, apakah keputusan ku untuk tetap mempertahankamu ini benar atau salah? Aku hanya menyakinkan diriku untuk bisa selalu bersamamu. Iya, aku yakin akan dirimu. Maka dari itu, aku melepaskan sahabat-sahabatku. 

Aku bodoh ya? Karena hanya ingin menenangkan hatiku. Karena hanya ingin membuat aku selalu merasa sempurna jika bersamamu. Hanya itu salah satunya mungkin. Salah satu dari keyakinanku untuk selalu bertahan di kamu. Ya, selain karena mencintaimu. 

Maka dari itu, aku mohon jangan buat aku merasa bersalah. Jangan membuat keputusan ini memang salah. Aku memilihmu, karena aku yakin padamu. Jangan buat aku kecewa. Jangan buat aku selalu menertawakan diriku sendiri. Jangan bodohi aku dengan mempermainkan perasaanku.
Aku ingin selalu bersama-sama denganmu, aku ingin selalu ada bersamamu kapan pun itu. Hanya denganmu. Bersamamu.

Aku tak henti-hentinya untuk terus berdoa kepada Tuhan. Tentang hubungan kita. Aku ingin serius denganmu, aku ingin kamu hanya untuk ku. Bukan yang lain. Aku menerima kamu apa-adanya. Tulus dari hatiku. Tulus dari relung jiwaku. Aku akan selalu berjuang demi kita. Demi mempertahankan hubungan kita dengan sahabat-sahabat yang tak suka denganmu.

Terima kasih, sayang. Sudah memberi kenyataan dalam bahagia ini. Jangan kecewain aku. Jangan buat aku menangis. Jangan membuat aku merasa bersalah dalam memilihmu. Aku sayang kamu.

Sunday 28 September 2014

Inilah cara aku mencintaimu

Entah bagaimana bisa aku mencintaimu sedalam ini. Entah bagaimana caraku dalam mencintaimu. Aku bodoh memang. Aku tak bisa membedakan yang mana cinta dan yang mana ketololan. Tapi kesanggupan ku dalam mempertahankan cinta ini yang ku perjuangkan.

Banyak teman yang tak suka denganmu. Banyak teman yang melarangku untung berhubungan denganmu. Entah aku juga bingung dengan mereka. Apa yang salah di dirimu. Mungkin karena dia melihat kamu dari status sosial mu yang seperti itu, ya... Pasti kamu mengerti apa yang aku maksud.

Menurut mereka mungkin aku mencintaimu dari sisi seperti itu. Nyatanya? Tidakkan. Kalau aku mencintaimu dari sisi seperti itu, mungkin saat aku bertemu denganmu aku langsung akan menyudahi ini semua. Tapi setelah pertemuan kita yang ke tujuh kali ini. Apakah aku masih disebut mencintaimu karena status sosialmu?

Entahlah apa yang membuat aku seperti ini padamu. Kamu beda. Kamu tulus. Kamu membuat nyaman. Memang awalnya agak sedikit kesal denganmu karena semua kebohonganmu. Tapi, yaaaa makin kelamaan kamu mulai jujur dan terbuka denganku.

Aku ingin sekali jadi sosok yang membuat kamu menjadi lebih baik. Aku ingin melihat semua keinginan kamu terpenuhi karena keberadaan aku. Aku ingin jadi salah satu orang yang bisa buat kamu bahagia. Hanya itu. Tulus ku lakukan semua untukmu. Tidak kok. Aku sedang tidak berlebihan. Ini benar dari hatiku. Apa yang aku rasakan.

Begitulah cara aku mencintaimu. Begitulah cara aku mempertahankan cinta kita. Iya, begitulah semua ini kulakukan.

Saturday 27 September 2014

Rindu kamu. Lagi, lagi, dan lagi.



Sentuhan jemarimu. Bisikan lembutmu. Belaian sayangmu. Oh kekasih, aku merindukan itu semua. Aku merindukan akan hadirmu. Setiap harinya. Rindumu membuatku candu. Rindumu memabukkan.
Setiap detik, aku selalu teringat akan dirimu. Setiap moment yang saat lalu telah terlewati. Kebahagian kita. Keluh kesah kita. Ah! Aku rindu itu lagi.

Lagi, lagi, lagi dan lagi. Aku merindukanmu, kekasihku.

Saat jemarimu menyentuh pipiku. Yang membuat darah ini selalu berdesir, karena sesuatu rasa itu muncul dibenakku. Kau elus pipiku sembari melihat arah wajahku dengan senyum termanismu. Dan tak pernah absen untuk selalu mengucapkan kata-kata yang membuat aku melayang ke ujung dunia.
Saat kau ciumi pipi ini. Kanan, kiri dan keningku. Ah! Itu membuat ku selalu melengkungkan bibirku. Ya, senyum. Aku selalu tersenyum saat kau menciumi ku. Kurasakan cintamu merambat ke setiap desir nadi. Dan akan mencapai pada denyut di hidupku.

Aku bahagia.

Pelukkan ternyaman itu yang selalu dan melulu aku rindukan. Saat aku rebahan di dada yang bidangmu. Saat ku dengar dentuman jantungmu. Dag, dig, dug, dag, dig, dug... aku bisa mendengar suara itu lebis jelas dan jelas lagi. Dan saat itu pula, kamu mengelus sekaligus menciumi ubun-ubun kepalaku yang berselimut hijab ini.

Ketawa kita. Keseriusan kita. Keselnya kita. Betenya kita. Ah! Nano-nano rasanya asam-manis selalu kita lewati bersama. 2 bulan lebih kita melalui ini bersama. Tanpamu, mungkin hidupku tak kan sebahagia ini. Bahagia yang seperti ini yang sudah lama ku inginkan. Dan akhirnya, aku menemukan di kamu. Semoga kamu bisa menjadi penghujung kebahagianku dalam hal ini. Aamiin:)
 
Waktu kita bertemu memang tak begitu lama. Hanya seminggu sekali kita bisa bertemu. Ya, karena jarak dan kesibukkan kita masing-masing yang megharuskan seperti ini. Aku terima, seperti ini saja sudah memuat aku bahagia kok.

AH! Pokoknya... aku rindu kamu. Lagi. Lagi. Lagi. Dan lagi.


Saturday 20 September 2014

Karena kusayang kamu

Seandainya kau ada disini denganku
Mungkin ku tak sendiri
Bayanganmu yang selalu menemaniku
Hiasi malam sepiku

Kuingin bersama dirimu
Ku tak akan pernah berpaling darimu
Walau kini kaujauh dariku
'Kan slalu kunanti
Karena ku sayang kamu

Hati ini selalu memanggil namamu
Dengarlah melatiku
Ku berjanji hanyalah untukmu cintaku
Takkan pernah ada yang lain

Adakah rindu dihatimu
Seperti rindu yang kurasa
Sanggupkah ku terus terlena,
tanpamu di sisiku
Ku 'kan slalu menantimu

Lagu LDR banget. Huhaaa. Love you Zulhilmi Fikri;*

Aku percaya pilihanku

Sedang ku jalani
Kisah cinta yg sulit di mengerti
Sedang ku alami
Yg terbaik yg terburuk denganmu

Semua teman mengingatkan
Aku jangan mencintai kamu

Aku percaya pilihanku
Aku percaya itu kamu
Bila memang salah biarlah salahku

Sedang ku cari
Cara yg bisa menyatukan kita
Walaupun terus di penuhi drama
yg menyakitkan

Semua teman mengingatkan
Aku jangan mencintai kamu uu..
Aku percaya pilihanku
Aku percaya itu kamu
Bila memang salah biarlah salahku

Aku berhak cintai kamu
Selama kamu cintai aku
Akan lebih salah bila ku abaikan
rasa ini Hoo..oo..

Aku percaya pilihanku
Aku percaya itu kamu
Bila memang salah biarlah salahku

Aku berhak cintai kamu
Slama kamu cintai aku
Akan lebih salah bila ku abaikan
rasa ini

Saturday 13 September 2014

Kekasih yang tak dianggap



Aku itu siapa sih? Bukan siapa-siapa kok. Mungkin kamu nganggep aku juga sebagai kekasih yang hanya untuk kebahagian sementara. Aku gabisa apa-apa. Aku cuma bisa disaat kamu senang aja. Gaada disaat kamu sedih. Itukan kata kamu?
Kenapa sih selalu aku yang ngalah? Kenapa selalu aku yang bilang, “Oke iya, aku minta maaf.” Kenapa? Kenapa aku terus yang mengucap kata itu berulang-ulang? Baru deh, kalo aku udah ngucap kata itu sampe berpuluh-puluh kali, kamu maafin aku. Sedangkan kamu? Cuma minta maaf sekali-duakali aja, aku langsung fine-fine aja.
Kamu gampang banget nyuekin aku. Kamu gampang banget ngediemin aku sampe kayak gini. Galau juga sih kalo udah dicuekin kamu kayak gini. Banyak banget yang beda gitu. Biasanya ada yang ngingetin ini-itu. Tapi? Ah yaudahlahya!
Ya tapi setidaknya, kalo kamu nyuekin aku kayak gitu. Gaakan ngerubah rasa sayang aku kok. Masih sama, ya cuma kesel aja sih. Biasanya sibuk sama hp. Sekarang kalo liat hp bawaannya tarik nafas mulu. Huhaaaaaaah!
Aku gapenting banget ya di hidup kamu. Sampe kamu lagi seneng-seneng gitu, sama sekali ga inget aku. Garespon aku sama sekali. Sms cuma dilirik doang. Telpon aku kamu cuekin. Ya aku cuma bisa apa. Aku toh cuma kekasih yang ga diangep kali ya. Hehe.
Serius aku ga ada pengalaman yang kayak gini. Kamu kan tau, aku itu gapunya mantan. Ya artinya kamu yang pertama buat aku. Dan mungkin hanya harapan juga kalo kamu bisa yang terakhir buat aku. Gangerti deh, gimana lagi buat ngadepin sikap cuek kamu yang kayak gini. Apa aku harus nangis yang kedua kalinya gitu buat kamu? Oh, atau aku harus mati kaliya, biar kamu perduli lagi sama aku.... hehe.
Gamungkin juga sih aku ngelakuin itu. Bodoh banget! Kalo aku sampe bunuh diri gara-gara kamu cuekin hahaha.
HUH! Aku kangen banget sama kamu. Kangen dipanggil pesek, bawel, nenek lampir, pea, alay—banyak lagi—sama kamu. Kangen dipaksa suruh makan. Ah iya, suruh mandi. Itu yang sering kamu tanya kalo kita lagi sms-an karena sangking joroknya aku hahaha.
AH yaudah deh. Aku mau istirahat duluya. Selamat bersenang-senang kamu dengan dunia bolamu. Kalo udah ilang betenya sms akuya. Kalo bisa telpon aku. Hehe.
Good night. Nice dream ya. Always love you and always miss you. Sayang banget sama kamu. I will love you till the end. And i’ll stay with you! Always :)