Dreamer!

Sunday 27 July 2014

Look! Eyes Have Been Said A Love

Kamu yang sekarang memenuhi relung hatiku.
Kamu yang sekarang menghias mimpi-mimpi kelamku.
Kamu yang mewarnai kehidupanku.
Kamu yang menorehkan kenangan dikepalaku.

Langit diatas berbisik kekelaman kepadaku.
Memenuhi telinga halusku akan godaan memilikimu.
Tak sanggup menolak, namun tak bisa juga menerima.
Langit tetap setia membisikkan hal itu bahkan ketika aku berkelana di
alam mimpi.
Sungguh suatu kesetiaan yang sudah lama kunantikan.

Aku tertunduk ketika tahu hanya bisa berharap.
Aku terdiam ketika memahami bahwa cinta tak mesti memiliki.
Melepasmu tertawa bersama yang lain.
Merelakanmu mencintai yang lain.

Tampakkah dimataku ketika menatapmu, ketika berbicara padamu ?
Tampakkah cinta disetiap tawa yang coba aku hadirkan padamu?
Tatap, pahami dan resapi.
Hatiku remuk, namun demi kamu aku rela.

Cinta yang kurasakan tak sempat terungkap.
Bagai kayu yang tak sempat memohon ketika api memanjakannya.
Cinta yang kurasakan tak sempat terbalas.
Bagai tumbuhan yang tak sempat merasakan lembutnya air hujan.


Puisi : Ilham Ramadhan

Friday 11 July 2014

Takkan Pernah Cukup

                                                                                                                                      Oleh Shinta.MS

Desir angin malam terasa begitu menusuk
Sayup terdengar melodi sang Amor
Menguliti tiap helai perasaanku
Perlahan tapi pasti,aku terhayut dalam buaian

Beribu bintang di angkasa bersaksi
Bulanpun terpaku menatap hatiku
Suara-suara kecil melengapi sebuah melodi

Langit malam menemaniku
Melukis indah rona wajahmu
Menghiasi asaku dalam penantian
Penantianku akan hadirmu

Andai bintang-bintang bisa berbisik
Ingin ku titip salam rinduku
Pada seorang insan terbaring sana
Yang berharap dalam keheningan

Seluruh isi jagat raya tak kan mampu
Tak kan cukup membuatku terhibur
Membuat melupakan bayang-bayangmu
Yang terpaku mati dalam hatiku

Seribu kata rindu pun tak kan cukup
Mewakili seluruh isi hatiku
Segudang puisi cinta
Takkan melegakanku

Angin yang membelaiku
Menghadirkan aroma tubuhmu
Menambah gairah asa dalam mimpiku
Andai engkau tau
Betapa hati ini merindumu
Jiwa ini menginginkanmu
Seluruh nafas ini
Tak kan pernah cukup untuk menantikanmu
Sekalipun air mata ini tlah habis
Tak kan pernah mampu membawamu kembali..

Friday 4 July 2014

GALAU (LAGI)



04 Juli 2014
YaAllah, izinkan aku untuk tersenyum lagi. Izinkan aku untuk melukiskan senyum ini untuk dunia. Izinkan aku untuk terus mensyukuri apapun yang kau berikan yaAllah. Jika jalan yang ku tempuh ini memang benar adanya, maka tolong bimbing aku untuk terus bersama dengan mu, berada selalu di dekatmu.
Lelaki itu... entah memang aku yang salah. Aku selalu tergoda jika ada yang selalu ingat padaMu. Aku kagum dengan sosok seperti itu, sosok yang selalu ingat padaMu, sosok yang selalu menaati perintahMu. Bimbing lah aku seperti orang-orang seperti itu yaAllah.
Aku tak ingin merasakan jatuh untuk ke tiga kalinya. Kelubang yang selalu sama. Aku tahu ini rencanaMu, aku paham semua sudah ditakdirkan untuk ku. Maka dari itu, aku memohon kepadamu untuk memberikan ku kesempatan untuk tidak merasakan hal yang seperti itu lagi.
Sakit. Sakit. Sangat sakit. Aku tak ingin merasakan sakit yang sebegitu dalam atas apa yang telah ku rasakan ini yaRabb. Moment singkat yang berujung pada kepedihan. Selalu seperti itu.
Terkadang aku selalu bertanya pada diri ini yang belum sempurna atas apa yang selalu Engkau inginkan. Aku bertanya, “Apakah semua ini kesalahanku atau bahkan memang takdir ini benar adanya?” tapi aku selalu mengelak. “Ah! Sudah pasti ini semua kesalahanku. Mungkin kesalahan terbesar ku saat mencintaimu, wahai lelaki yang pernah aku kagumi sosoknya.”
Seharusnya aku tak sedalam ini saat mencintaimu. Aku salah, ku akui cinta ini sesaat. Cinta ini memang tak seharusnya ada. Izinkan aku hanya untuk mencintai Mu ya Allah, izinkan aku hanya mencintai seseorang yang memang itu ditakdirkan ada untuk di masa depanku. Yang memang benar-benar untuk ku jadikan imam ku kelak. Untuk menyempurnakan Iman ku bersamanya. 
Aku tahu, diluaran sana pasti banyak sekali yang menginginkan permintaan seperti itu. Bukan hanya aku. Aku percaya, banyak orang yang bilang, “Kalau ingin punya pasangan baik. Pastikan dirimu pun begitu.” Aku setuju, walaupun tak seratus persen. Entahlah, banyak alasan yang selalu membalikan setiap perkataan tersebut.
YaAllah, tolong aku. Tolong berikanlah aku seseorang yang baik. Seseorang yang dapat merubah hidupku untuk menjadi lebih baik lagi. Aku mohon izinkan aku selalu untuk mengingatMu, selalu mengucap kata syukur atas apa yang kau beri. Terima kasih untuk semua kasih sayang yang kau curahkan untukku, terima kasih atas kesabaran yang kau beri ini. Syukran khatsiran yaRabbi:’)