Awalnya, ini hanya perasaan kagum yang tak begitu kupedulikan, tapi
ternyata aku salah; perasaan ini berkembang menjadi rasa takut
kehilangan yang sulit kuhindari. Aku mulai menyayangimu tanpa
sepengetahuanmu. Semua berjalan seperti biasa dan aku semakin menikmati
kedekatan kita yang entah harus diberi nama dengan status apa. Aku tak
pernah takut saat mencintaimu. Layaknya air laut yang mengikuti lekuk
gelombang, seperti itulah aku membiarkan rasa cintaku terus mengalir
tanpa kendali Percakapan setiap malam yang kauselipkan lewat pesan
singkat mampu menyeretku ke perasaan yang dulu sangat ingin kuhindari;
cinta. Kamu membuka mataku dengan tindakanmu yang ajaib, sampai-sampai
aku tak lagi paham alasan yang harus kujelaskan; mengapa aku bisa begitu
menggilaimu.
Cinta ini sangat tulus. Sungguh. Tak ada penuntutan yang kulakukan,
aku juga tak menganggumu, dan aku juga tak meminta status serta
kejelasan. Aku tidak seberani itu kan? Kamu mengetahuiku juga
mengenalku, tak mungkin jika kautak menyadari ada perasaan berbeda dalam
hatiku. Aku bisa menebak matamu, ketika kamu bercerita tentang dunia
yang ingin kausinggahi, saat kau membawaku ke dalam dunia ceritamu yang
sudah mulai kupahami. Aku berusaha memahami kemisteriusanmu.
Aku merasa sudah mulai memahami. Aku merasa punya kesempatan untuk
sedikit mencicipi hidup menyenangkan bersamamu. Aku sanggup mengisi
hari- harimu dengan kebahagiaan baru. Tapi, ternyata kita tak sejalan.
Perhatian yang kusediakan khusus untukmu seakan menguap tak berbekas.
Rasa cinta yang kuperjuangan dengan sangat demimu seolah-olah tak pernah
mampir sedikit dalam benakmu. Kaubiarkan aku mengejar bayangan,
sementara kenyataan yang sesungguhnya entah kau sembunyikan di mana. Batas kebahagiaan yang dulu kaujelaskan secara utuh padaku; kini buram dan
hitam.
Tidak mungkin kautidak tahu bahwa aku mencintaimu. Tidak mungkin
kautak memahami perhatian dan tingkah lakumu. Tidak mungkin hatimu
begitu buta untuk mengartikan segalanya yang kurasakan terhadapmu adalah
cinta! Apa hatimu sengaja kaukunci rapat untukku? Apa matamu sengaja kau butakan agar tak membiarkan bayanganmu menyentuh retinamu?
Langkahku terus mencoba menggapaimu, jemariku merasa menggenggam
tanganmu; namun, ternyata semua kosong. Kukira, percakapan kita adalah
hal yang spesial bagimu. Kusangka, semua perlakuanmu terhadapku adalah
bukti bahwa kau menganggapku istimewa. Nyatanya, aku salah menafsirkan.
Bagimu, aku bukan siapa-siapa dan tak berarti apa-apa. Aku tak bisa
menahanmu pergi. Bahkan, ketika kau memilih habiskan kebahagiaanmu
bersama yang lain, kemudian membiarkan aku sendirian. Tanpa mengucapkan
pisah dan tanpa kautahu sudah ada yang tumbuh diam-diam di hatiku;
cinta.
Ternyata, aku belum benar- benar memahamimu. Ternyata, aku belum benar-benar mengenalmu. Ternyata, kamu yang kuperjuangkan
dengan sangat mendalam; tak
sehebat yang kubayangkan.
Sumber : Dwitasari
If I were the rain that bind together the earth and sky, who in all eternity will never mingle, would I be able to bind the hearts of people together?
Dreamer!
Saturday 7 December 2013
Friday 6 December 2013
Sinopsis Novel Tiga Hari Yang Lalu
Hai readers;) Hanya ingin memberitahukan. Novel gue sebentar lagi akan selesai. Lagi tahap-tahap penyelesaian masalah. Kemarin sempat terbayang untuk memikirkan sinopsisnya. Nah, akhirnya terbayang.... yuk lihat sinopsisnya kayak apa....
*Cekidot
*Cekidot
Merasakan bahagia itu sederhana. Jika ada
kamu disampingku. Cinta itu bisa sempurna. Jika kita saling melengkapi antar
sesama. Cinta sejati itu ada. Jika kamu memang benar-benar ditakdirkan untukku
oleh Tuhan yang menciptakan kita.
Seperti
angin yang menamparkan hidupku untuk terus berjuang dalam menjalani hidup yang
begitu sangat kejam ini. Aku diajarkan oleh angin. Diajarkan untuk meraih
sebuah penghargaan hidup yang mengarah. Penghargaan yang dinamakan kebahagian.
Kulalui hidup ini dengan penuh rasa syukur. Aku mempunyai Ibu, adik dan seorang
kekasih yang begitu sangat mencintaiku. Cintanya tak akan ada yang pernah
menggantikan direlungku paling dalam.
Banyak
sebuah goncangan yang telah ku temui. Seperti penyakit kanker otak yang ku
derita, masalah perselingkuhan kekasihku dan sebuah rahasia yang menghancurkan
hidupku. Hingga penyakit yang ku derita ini menjadi kambuh.
Kekasihku
mengilang, dia telah bersemayam didalam hatiku. Dan kau menyuruhku menukarkan
hatimu untuk dia. Dia yang pernah membuat mu sakit karenanya. Kau memaksakan
aku untuk mencintai musuhmu? Bagaimana aku bisa melanjutkan hidup? Bahwa semua
yang ada di hatiku ini merupakan kenangan kita. Apakah kau ingin menjual
kenangan kita dengan dia? Ya, dia... musuhmu.
Bagaimana? Minta saran dan kritikannya ya;) Thanks
Subscribe to:
Posts (Atom)