Dreamer!

Friday 31 October 2014

Sikapmu yang berubah

Entah berulang kali aku mengatakan aku menyayangimu, aku mencintaimu, selalu. Entah sudah keberapa kali aku mengatakan pula, bahwa aku benar-benar takut untuk kehilanganmu.

Tak ingin kurasakan kehilangan dirimu. Aku akan bertahan semampuku, sekuat hatiku untuk memperjuangkanmu. Dalam suka ataupun sakitku. 

Aku pasti sanggup melewati tahapan yang menyakitkan ini. Aku pasti bisa untuk menyebrang jalan yang sedang di penuhi dengan cobaan ini. Aku pasti sanggup. Entah karena perjuangan kita, atau karena aku berjuang sendiri.

Aku tahu apa masalah yang sedang kau hadapi itu, aku mengerti setiap kebiasaan mu yang lainnya itu. Aku sudah terbiasa dengan keseharianmu, jadi kalau ada yang berbeda darimu pasti aku mengetahuinya. Entah kamu mau jujur atau tidak denganku, yang jelas semua perubahanmu itu yang membuat aku gelisah seperti ini.

Terserah kamu. Mau mengelak seperti bagaimana lagi. Mau mu kan ini? Ya semoga saja perubahanmu ini tak merusak hubungan kita.

Jangan pernah berubah. Ingat janjimu! Jangan pernah menghilang dari hatiku.

24.

Sunday 26 October 2014

Just Feeling



        Aku gatau ini perasaan apa. Aku bingung menetralisirkan perasaan ini. Perasaan takut kehilangan atau mungkin perasaan tak termiliki lagi. Iya, kurang lebih seperti itu. Ada banyak hal perbandingan kamu sekarang dengan yang dahulu. Sungguh berbeda. Jelas.... semuanya pasti gaakan sama. Semuanya pasti akan berbeda.
            Ketika perhatian mu tak sepenuh dahulu. Ketika rasa pedulimu tak seperti dahulu. Semuanya berkurang. Atau mungkin perasaan sayang kamu juga akan berkurang seperti dahulu? Apasih yang sedang kamu rasakan sekarang? Hingga kamu jadi berbeda seperti ini?
            Aku tahu, kamu pasti sedang bosan dengan hubungan ini. Kamu pasti sedang jenuh dengan kita. Karena hanya begini saja kita. Jalan ditempat. “Sabar sayang. Kita pasti ketemu kok. Tapi gasekarang, pengeluaran mas lagi banyak. Masa mas kesana jalan kaki?” Iya, begitu alasanmu ketika aku mengajak bertemu.
            Disini tuh yang salah aku atau kamu, sih? Perasaan aku selalu mengerti kamu. Selalu mengalah demi kamu. Tapi, kamu? Banyak sekali alasan jika kuajak kerumah. Entah itu masalah kamu tak punya ongkos atau pun adasaja alasan lainnya.
            Tapi aku? Jika kamu menyuruhmu untuk kerumah ku. Aku langsung mengiyakan. Aku langsung mengangguk mau. Padahal aku tau, ongkos yang aku punya juga hanya pas-pasan. Entahlah. Mungkin memang sifat mengalah aku yang membuat aku menyakiti diriku sendiri.
            Aku berharap kamu tak pernah mengubah sifat romantis, lembut, penuh perhatian, ya seperti itu deh. Aku berharap semua itu akan terus aku rasakan. Akan terus aku peluk erat.
            Hahhhhh! Aku kangen kamu. Aku kangen kamu lagi, lagi, lagi. Ya tapi apa boleh buat, aku gamau egois. Aku gamau ngambek hanya gara-gara gabisa ketemu kamu lagi. Aku harus jaga bicara ku agar tak pernah menyakiti hatimu lagi. Aku gamau kehilangan kamu. Aku mau sama-sama kamu terus sampe kapanpun itu. Sampe hingga akhirnya! Akhir waktu.
            Walaupun aku tahu, cinta ini menyakitkan. Walaupun aku tahu, cinta ini sangat butuh perjuangan. Aku ingin menemanimu menuju kesuksesan dari 0 hingga menjadi 100, sayang. Akan selalu aku lakukan itu. Jaga cinta baik-baik ya. Jangan merusaknya. Jangan buat hancur. Aku gamau itu terjadi. Aku sayang kamu.

Friday 24 October 2014

Jarak

Tak ingin kujanjikan kebahagiaan
Karena aku takut kau kecewa
Aku hanya ingin kau merasakan
Kebahagiaan bersamaku itu nyata

Aku tahu dalam setiap lamunanku
Kita berpisah oleh jarak ruang dan
waktu
Merambat dalam setiap pikiran
Memecahkan semua kegundahan di
jiwa

Hanya sebuah kepastian dan
kepercayaan
Hanya sebuah kerinduan dan
keinginan
Kesetiaan yang selalu aku
tancapkan

Kini menjadi sebuah keyakinan
Kita terhalang oleh sebuah waktu
Tapi kita kan selalu menunggu
sampai menyatu

Aku dan kamu dalam jarak yang tak
menentu
Tapi cinta ini akan selalu untukmu
Walau saat ini jarak memisahkan
kita
Aku tetap berharap kamu akan
selalu setia

Cinta ini, rasa ini dan rindu ini
akan selalu kujaga
Demi cinta kita berdua
Aku menunggumu sampai akhir
usiaku

Miss you mom

Mama...
Kapan terakhir kali engkau mengecup kening dan mendekap erat pelukanmu di tubuhku?
Kapan terakhir kali aku tertidur
lelap di pangkuanmu?
Kapan terakhir kali kau membelai
lembut rambutku dengan diwarnai
canda tawa serta celotehanku?
Memang...
waktu itu terbentang jauh dengan
umurku saat ini
Aku yg beranjak kian dewasa
Tak seharusnya lagi menunjukkan
hal² manja
Meski kadang kali aku amat
merindukan masa² indah itu
Meski terkadang aku selalu
mencuri waktu untuk merasakannya
lagi...
Meski terkadang aku terlihat
kekanak-kanakkan...
Namun, sesungguhnya aku rindu
posisi seperti hingga saat ini.
Ma, semoga bahagia ya disana. Tunggu aku. Tunggu sampai amal-amalku menebus segala tanggungan mama;")))

Tuesday 14 October 2014

Jangan Pernah Biarkan Aku Berjuang Sendirian


          Jika memang mencintaimu itu suatu kesalahan terbesar ku. Aku rela ditinggalkan semuanya. Nyatanya memang semua orang telah menjauhkan ku karena aku terlalu fokus untuk mencintaimu. Aku hanya berharap kau tak meninggalkan ku juga, bagaimana dan cara keadaannya sekalipun.
Mungkin saat ini kau sedang jenuh kepadaku. Dengan sikapku. Dengan cara tak biasaku. Aku melakukan ini semua agar kita tak terlalu terfokus terhadap hal yang ini-ini saja. Aku ingin lebih melihat kedepannya. Iya, maksudnya masa depan. Kita sama-sama belajar untuk bagaimana kehidupan kedepannya kita nanti. Bukan maksud aku untuk tak memperdulikanmu atau bahkan untuk tak memperhatikan mu. Aku selalu memberi kabar dengan cara kesibukkanku agar setiap masalah yang kita hadapi tak mengganggu pikiranku.
Iya. Kamu pasti tau maksudku.
Aku berharap kamu tak berubah. Aku berharap kamu takkan jenuh dengan hubungan kita ini. Aku akan belajar agar hubungan kita tak cepat  bosan seperti ini. Entahlah, walaupun aku belum menemukan bagaimana caranya.
Bantu aku untuk mengetahui caranya agar hubungan kita lama. Agar hubungan kita hingga sampai saatnya kan tiba. Aku tidak terlalu muluk-muluk sih. Mencintai dengan cara keterpaksaan juga akan menyakitkan diri sendiri.
Kalau memang kamu sudah tak mencintaiku, tak menyayangiku lagi....tolong bilang sama aku, agar aku takkan mencintai dirimu dengan sia-sia. Dengan berjuang sendirian. Lelah jika harus terus-menerus untuk merasakan yang namanya berjuang sendirian. Aku tak mau merasakan itu lagi. Aku tak ingin jika perjuanganku akan teramat sia-sia.
Jadi aku mohon..... Jangan pernah biarkan aku untuk berjuang sendirian dengan memaksakan cinta yang tak seharusnya sudah tak bisa dijalankan....