Awalanya pernah berfikir untuk pergi. Tapi entahlah. kaki tak kuat untuk jauh darimu. Semakin cueknya kamu, semakin membuat hati ini jadi sayang. Pernah rasain hal ini? hal yang sedang aku alami. Setiap aku hendak pergi dalam tempat peristirahatanku sementara, yaaa.. tidak jauh-jauh bayanganmu selalu hadir dalam tidurku.
Aku tak berharap semua akan terlaksana, apa yang telah ku impikan. Tapi dengan kamu tersenyum walaupun bukan untuk aku itu sudah buat aku bahagia. Karena dari sebuah senyum yang mengalir lewat bibirmu itu yang buat aku luluh. Yang membuat aku ngerti. Kamu . Ya.. kamu! Hanya kamu. Pernah terfikirkan tentang hal ini? pasti tidak!
Aku pernah berkhayal. Hmm, khayal yang indah. Sangat indah. Aku pernah berkhayal tentang kamu, yang membuat hati lega saat kamu disampingku. Saat aku sudah tak punya siapa-siapa untuk berlindung. Saat semua sesak didadaku sudah tak bisa aku bendung dengan sekuat tenaga. Ya! Kamu tiba-tiba datang seperti malaikat pelindungku. Tapi aku tersontak, saat kenyataan itu semua hanya mimpi.
Aku tidak pernah memaksa kamu untuk selalu bersama ku. Memang. Takdir bicara lain. Disaat semuanya telah indah terukir dihati ini. Dengan tiba-tiba kamu menghilang, bagaikan ditelan bumi. Entah pergi kemana. aku tak tahu. Aku lelah dengan kepergianmu tanpa kata ini. Aku lelah terus mencarimu pada ribuan orang yang mengenalmu. Aku lelah. Aku semakin lelah untuk mencintaimu.
Ketika semua harapan satu-satunya yang kupunya, telah hilang dalam sekejap. Percuma saja, kamu masuk dalam setiap bayangan. Bayangan semu ternyata! Aku benci dengan sikapmu yang seperti ini. Aku benci.
Tapi, entah aku salah liat atau apa. Aku melihat sosokmu lagi. tapi tunggu... Siapa yang sedang digandeng oleh tanganmu itu? Siapa? Pacarmu? Tuhan.. Ambil nyawaku sekarang!
Sesak didadaku tumbuh kembali. Seperti tumpukan gunung sampah yang sudah ada ditempatnya. semakin banyak akan mengeluarkan bau yang tak enak. Sama seperti dada ini. semakin kamu menyakitiku, semakin keluar air mata yang tak enak dilihat sekitar.
Kok kamu jahat? Kok kamu hanya memberikanku harapan palsu seperti ini? Ku akui. Dahulu memang kamu sangat cuek kepadaku. Tapi.. aku sudah memperbaiki semuanya. Dan sekarang kita baik kan? Tapi, sebelum kamu dengan sosok perempuan yang masuk di jari-jari termanismu itu. Aku iri. Harusnya aku yang ada diposisi seperti itu.
Tuhan, izinkanlah aku menangis. Izinkanlah aku meratapi sisa-sisa cintaku ini. Izinkan lah aku melupakannya, kalau memang semua harus dilupakan. Tak ada rasa sayang lagi. Apalagi cinta.
Aku percaya cinta kok. Karena cinta memang membutuhka waktu untuk tetap hidup!
No comments:
Post a Comment