Sentuhan jemarimu.
Bisikan lembutmu. Belaian sayangmu. Oh kekasih, aku merindukan itu semua. Aku
merindukan akan hadirmu. Setiap harinya. Rindumu membuatku candu. Rindumu
memabukkan.
Setiap detik, aku
selalu teringat akan dirimu. Setiap moment yang saat lalu telah terlewati.
Kebahagian kita. Keluh kesah kita. Ah! Aku rindu itu lagi.
Lagi, lagi, lagi dan
lagi. Aku merindukanmu, kekasihku.
Saat jemarimu menyentuh
pipiku. Yang membuat darah ini selalu berdesir, karena sesuatu rasa itu muncul
dibenakku. Kau elus pipiku sembari melihat arah wajahku dengan senyum
termanismu. Dan tak pernah absen untuk selalu mengucapkan kata-kata yang
membuat aku melayang ke ujung dunia.
Saat kau ciumi pipi
ini. Kanan, kiri dan keningku. Ah! Itu membuat ku selalu melengkungkan bibirku.
Ya, senyum. Aku selalu tersenyum saat kau menciumi ku. Kurasakan cintamu
merambat ke setiap desir nadi. Dan akan mencapai pada denyut di hidupku.
Aku bahagia.
Pelukkan ternyaman itu
yang selalu dan melulu aku rindukan. Saat aku rebahan di dada yang bidangmu.
Saat ku dengar dentuman jantungmu. Dag, dig, dug, dag, dig, dug... aku bisa
mendengar suara itu lebis jelas dan jelas lagi. Dan saat itu pula, kamu
mengelus sekaligus menciumi ubun-ubun kepalaku yang berselimut hijab ini.
Ketawa kita. Keseriusan
kita. Keselnya kita. Betenya kita. Ah! Nano-nano rasanya asam-manis selalu kita
lewati bersama. 2 bulan lebih kita melalui ini bersama. Tanpamu, mungkin
hidupku tak kan sebahagia ini. Bahagia yang seperti ini yang sudah lama ku
inginkan. Dan akhirnya, aku menemukan di kamu. Semoga kamu bisa menjadi
penghujung kebahagianku dalam hal ini. Aamiin:)
Waktu kita bertemu
memang tak begitu lama. Hanya seminggu sekali kita bisa bertemu. Ya, karena
jarak dan kesibukkan kita masing-masing yang megharuskan seperti ini. Aku
terima, seperti ini saja sudah memuat aku bahagia kok.
AH! Pokoknya... aku
rindu kamu. Lagi. Lagi. Lagi. Dan lagi.
No comments:
Post a Comment